Entri yang Diunggulkan

Mencetak Generasi Muda Anti Korupsi Melalui Pendidikan Moral di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ)

Mencetak Generasi Muda Anti Korupsi Melalui Pendidikan Moral di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ)           Indonesia merupakan negar...

Thursday, February 19, 2015

DRAMA BAHASA INDONESIA “KAMPRET DAN KUMPRET”



DRAMA BAHASA INDONESIA
“KAMPRET DAN KUMPRET”
KELAS VIIIC SMPN 1 CLURING TAHUN 2013















 


















Oleh:
1.     Asifa Zunda
2.     Alya Rahma Iksani Alfi
3.     Dhayu Erinka M
4.     M. Faisal Rizqi Pratama
5.     Shella Aprilia Pratiwi



SMPN 1 CLURING
JL. JENDRAL BASUKI RAHMAT NO TELP. 0333396158
CLURING-BANYUWANGI

KAMPRET DAN KUMPRET

            Disuatu jaman ada sebuah kerajaan Nasty. Raja dan ratu kerajaan itu memiliki dua orang anak kembar yang bernama Kampret dan Kumpret. Mereka memiliki fisik yang berbeda. Kampret adalah anak yang baik tetapi hitam dan jelek, tetapi pandai sedangkan Kumpret adik dari Kampret adalah anak yang tampan, gagah dan berkulit putih. Sayangnya dia tidak sebaik dan sepandai Kampret.
Adegan 1
Suatu hari Kampret menemui ibundanya.

Kampret          : “Ibunda, bolehkah hamba meminta celana baru? Celana hamba sudah berkutu semua.”
Ibunda Ratu    : “Ohh…ohh..tentu tidak anakku. Celanamu kan masih bisa dipakai, tahun depan saja ya..”
Kampret          : “Tapi ibunda celana hamba sangatlah gatal”
Ibunda Ratu    : “Sudah tahun depan saja”(dengan nada kasar)

Kampret pun kecewa, dia pun duduk disamping ibundanya. Tiba-tiba Kumpret datang.

Kumpret          : Ibunda bolehkah hamba meminta baju dan celana baru yang sangat mahal dan di impor dari benua Amerika?”
Ibunda Ratu    :”Oh,, tentu iya anakku..ayo sekarang kita beli..”

Mendengar percakapan ibundanya dan Kumpret, Kampret pun marah, menangis dan hatinya di
penuhi dengan kebencian.
Adegan 2
Ketika jam makan malam tiba, Kampret membuka percakapan.

Kampret          : “Ibunda, mengapa tadi ketika hamba meminta celana ibunda tidak membelikan, tapi ketika Kumpret meminta baju dan celana Ibunda membelikannya?”
Ibunda ratu     : ‘Ibunda tidak membelikan celana untuk mu karena semua celanamu masih bagus, lagian kamu kan masih bisa memakai lagi baju adikmu’
Kampret          : “Tapi kan badannya Kumpret lebih besar daripada hamba Ibunda.. atau Ibunda iini pilih kasih..?”
Ibunda Ratu    : “Bukannya ibu pilih kasih, tapi…”
Kampret          :”Sudah ibu jangan pakai alas an yang banyak. Ayah kenapa ayah tidak membela hamba? Apakah ayah membela ibunda?”
Ayah Raja       : “Bukannya ayah membela ibunda tapi yang dibicarakan ayahmu benar adanya..?”
Kampret          :”Sudahlah…semua orang disini benar-benar tidak memiliki hati..”

            Kampret pun memukul meja , membanting piring dan berjalan kasar menuju kamarnya. Di kamar dia hanya bisa menangis dan akhirnya dia tertidur.
Adegan 3
Pagi pun tiba..Petok-petok…kukuruyuuuukkkk….

Kampret          :”Uhh..uhh..sudah pagi”
Adegan 4
Kampret pun bangun menuju ke kamar mandi, tapi sesampainya disana dia disuruh mengalah dengan Kumpret. Ketika giliran Kampret mandi air di bak mandi habis jadi, dia memutuskan mandi di sungai belakang kerajaan.

Kampret          : “Kumpret,, kenapa kamu tadi menghabiskan air di bak?”
Kumpret          :”Aku menghabiskan air di bak karena aku akan bertemu dengan putrid kerajaan sebrang. Itu dia sudah dating. Kakak kau bersembunyi saja di kamar, engkau hanya membuat jelek kerajaan saja.”
            Kampret pun menuju ke kamarnya, disana dia pun berfikir bahwa dia akan kabur. Ketika malam tiba Kampret pun pergi dari kerajaan dengan menunggangi kuda kesayangannya, si Buluk.
            Ketika sampai di hutan dia bertemu gadis buruk rupa yang sedang sakit. Kampret pun menolongnya. Setelah beberapa bulan gadis itu pun sembuh dan sangat berterima kasih pada Kampret karena telah mrawatnya selama di hutan. Gadis itu bernama Putri Iraka, Putri dari kerajaan Van. Kemudian Kampret melamar putrid Iraka dan menikah di desa dekat hutan. Di hutan itu, Kampret bersama putrid Iraka mendirikan sebuah kerajaan yang diberi nama Flo.ketika duduk di singgasana, Kampret teringat apakah ayah dan ibundanya mencarinya? Ya..mungkin saja tidak.
Adegan 5
Suatu hari ada seseorang yang ingin bertemu dengan Kampret, Orang itu bernama Abdi.

Abdi                :”Maaf Tuan,karena saya telah lancang.”
Kampret          :”Tak usahlah engkau minta maaf. Ada perlu apa enkau datang kemari ?, Dan siapakah engkau ?”
Abdi                :”Apakah tuan sudah lupa dengan saya?. Saya ini Abdi tuan, teman tuan ketika masih di Nasty.”
Kampret          :”Oh Abdi. Sungguhku sangat rindu kepadamu. Tapi, mengapa penampilanmu seperti pengemis?”
Abdi                :”Nasty mengalami kebangkrutan, karena Kumpret dan istrinya korupsi. Kemudian hamba berkelana untuk mencarimu.”
Kampret          :”Oh begitu. Maukah engkau tinggal disini dan menjadi jendral kerajaan ini ?”
Abdi                :”Sebetulnya hamba sangat mau, tapi anak dan istri hamba masih di Nasty.”
Kampret          :”Tidak apa. Besok pagi engkau kembali keNasty menaiki kereta kudaku, dan tong jemput ayah dan bundaku.”
Abdi                :”Baik tuan”
Adegan 6
Keesokan harinya, setelah Abdi berangkat, Iraka bertanya pada Kampret.

Iraka                : “Ayah, apa engkau menyuruh Abdi untuk menjempuk orang tuamu?”
Kampret          :”Ya benar sekali ibunda.”
Iraka                :”Sebenarnya orang tuaku sudah meninggal dan aku diusir saudara dari kerajaan.”
Kampret          :Iiya sudah. Kamu jangan terus-terus menceritakan itu padaku. Sudah seminggu ini kau bercerita padaku tentang itu.”
Iraka                :”Maaf ayah. Aku khilaf.”
Adegan 7
Pada siang hari, akhirnya ayah dan ibunda Kampret sudah dating di kerajaan Flo. Dan kampret beserta istrinya menyambut kedatangannya dengan rasa bahagia.

Kampret                      :”Iraka, itu ayah dan ibuku sudah datang ,kemarilah.”
Iraya                            :”Iya. Selamat dating, ayah dan ibu di istana kami. ”
Ayah dan ibu Kampret:”Iya, kampret ini istrimu ?”
Kampret                      :”Benar ayah ibu. Ini istriku.”
Ayah dan ibu kampret :”Kampret, maafkan kami nak. Selama ini kami jahat padamu nak.”
Kampret                        :”Ayah tak usah begitu. Ayah ibunda, tinggallah disini bersama kami, engkau juga Abdi,bersama keluargamu.”
Absi & keluarga          :”Iya, kami sangat berterima kasih, Tuan.”
Kampret                      :”Iya. sama-sama”

            Akhirnya, Kampret, Iraka, Ayah, Ibu, dan Abdi sekeluarga tinggal bersama di kerajaan Flo dengan bahagia. Kumpret dan istrinya yang ternyata kakak Iraka mengalami kehancuran di kerajaan Nasty.

TAMAT


No comments:

Post a Comment