DRAMA
BAHASA INDONESIA
“KAMPRET
DAN KUMPRET”
KELAS
VIIIC SMPN 1 CLURING TAHUN 2013
Oleh:
1.
Asifa
Zunda
2.
Alya
Rahma Iksani Alfi
3.
Dhayu
Erinka M
4.
M.
Faisal Rizqi Pratama
5.
Shella
Aprilia Pratiwi
SMPN 1 CLURING
JL. JENDRAL BASUKI
RAHMAT NO TELP. 0333396158
CLURING-BANYUWANGI
KAMPRET
DAN KUMPRET
Disuatu
jaman ada sebuah kerajaan Nasty. Raja dan ratu kerajaan itu memiliki dua orang
anak kembar yang bernama Kampret dan Kumpret. Mereka memiliki fisik yang
berbeda. Kampret adalah anak yang baik tetapi hitam dan jelek, tetapi pandai
sedangkan Kumpret adik dari Kampret adalah anak yang tampan, gagah dan berkulit
putih. Sayangnya dia tidak sebaik dan sepandai Kampret.
Adegan
1
Suatu hari Kampret menemui ibundanya.
Kampret :
“Ibunda, bolehkah hamba meminta celana baru? Celana hamba sudah berkutu semua.”
Ibunda Ratu : “Ohh…ohh..tentu tidak anakku. Celanamu kan masih bisa dipakai,
tahun depan saja ya..”
Kampret :
“Tapi ibunda celana hamba sangatlah gatal”
Ibunda Ratu :
“Sudah tahun depan saja”(dengan nada kasar)
Kampret pun kecewa, dia pun duduk disamping
ibundanya. Tiba-tiba Kumpret datang.
Kumpret :
Ibunda bolehkah hamba meminta baju dan celana baru yang sangat mahal dan di
impor dari benua Amerika?”
Ibunda Ratu :”Oh,,
tentu iya anakku..ayo sekarang kita beli..”
Mendengar percakapan ibundanya dan Kumpret, Kampret
pun marah, menangis dan hatinya di
penuhi dengan kebencian.
Adegan
2
Ketika jam makan malam tiba, Kampret membuka
percakapan.
Kampret :
“Ibunda, mengapa tadi ketika hamba meminta celana ibunda tidak membelikan, tapi
ketika Kumpret meminta baju dan celana Ibunda membelikannya?”
Ibunda ratu : ‘Ibunda tidak membelikan celana untuk mu karena semua celanamu
masih bagus, lagian kamu kan masih bisa memakai lagi baju adikmu’
Kampret :
“Tapi kan badannya Kumpret lebih besar daripada hamba Ibunda.. atau Ibunda iini
pilih kasih..?”
Ibunda Ratu :
“Bukannya ibu pilih kasih, tapi…”
Kampret :”Sudah
ibu jangan pakai alas an yang banyak. Ayah kenapa ayah tidak membela hamba?
Apakah ayah membela ibunda?”
Ayah Raja : “Bukannya ayah membela ibunda tapi
yang dibicarakan ayahmu benar adanya..?”
Kampret :”Sudahlah…semua
orang disini benar-benar tidak memiliki hati..”
Kampret
pun memukul meja , membanting piring dan berjalan kasar menuju kamarnya. Di
kamar dia hanya bisa menangis dan akhirnya dia tertidur.
Adegan
3
Pagi pun tiba..Petok-petok…kukuruyuuuukkkk….
Kampret :”Uhh..uhh..sudah
pagi”
Adegan
4
Kampret pun bangun menuju ke kamar
mandi, tapi sesampainya disana dia disuruh mengalah dengan Kumpret. Ketika
giliran Kampret mandi air di bak mandi habis jadi, dia memutuskan mandi di
sungai belakang kerajaan.
Kampret :
“Kumpret,, kenapa kamu tadi menghabiskan air di bak?”
Kumpret :”Aku
menghabiskan air di bak karena aku akan bertemu dengan putrid kerajaan sebrang.
Itu dia sudah dating. Kakak kau bersembunyi saja di kamar, engkau hanya membuat
jelek kerajaan saja.”
Kampret
pun menuju ke kamarnya, disana dia pun berfikir bahwa dia akan kabur. Ketika
malam tiba Kampret pun pergi dari kerajaan dengan menunggangi kuda kesayangannya,
si Buluk.
Ketika
sampai di hutan dia bertemu gadis buruk rupa yang sedang sakit. Kampret pun
menolongnya. Setelah beberapa bulan gadis itu pun sembuh dan sangat berterima
kasih pada Kampret karena telah mrawatnya selama di hutan. Gadis itu bernama
Putri Iraka, Putri dari kerajaan Van. Kemudian Kampret melamar putrid Iraka dan
menikah di desa dekat hutan. Di hutan itu, Kampret bersama putrid Iraka
mendirikan sebuah kerajaan yang diberi nama Flo.ketika duduk di singgasana,
Kampret teringat apakah ayah dan ibundanya mencarinya? Ya..mungkin saja tidak.
Adegan
5
Suatu hari ada seseorang yang ingin bertemu dengan
Kampret, Orang itu bernama Abdi.
Abdi :”Maaf
Tuan,karena saya telah lancang.”
Kampret :”Tak
usahlah engkau minta maaf. Ada perlu apa enkau datang kemari ?, Dan siapakah
engkau ?”
Abdi :”Apakah
tuan sudah lupa dengan saya?. Saya ini Abdi tuan, teman tuan ketika masih di
Nasty.”
Kampret :”Oh
Abdi. Sungguhku sangat rindu kepadamu. Tapi, mengapa penampilanmu seperti
pengemis?”
Abdi :”Nasty
mengalami kebangkrutan, karena Kumpret dan istrinya korupsi. Kemudian hamba
berkelana untuk mencarimu.”
Kampret :”Oh
begitu. Maukah engkau tinggal disini dan menjadi jendral kerajaan ini ?”
Abdi :”Sebetulnya
hamba sangat mau, tapi anak dan istri hamba masih di Nasty.”
Kampret :”Tidak
apa. Besok pagi engkau kembali keNasty menaiki kereta kudaku, dan tong jemput
ayah dan bundaku.”
Abdi :”Baik
tuan”
Adegan
6
Keesokan harinya, setelah Abdi berangkat, Iraka
bertanya pada Kampret.
Iraka :
“Ayah, apa engkau menyuruh Abdi untuk menjempuk orang tuamu?”
Kampret :”Ya
benar sekali ibunda.”
Iraka :”Sebenarnya
orang tuaku sudah meninggal dan aku diusir saudara dari kerajaan.”
Kampret :Iiya
sudah. Kamu jangan terus-terus menceritakan itu padaku. Sudah seminggu ini kau
bercerita padaku tentang itu.”
Iraka :”Maaf
ayah. Aku khilaf.”
Adegan
7
Pada siang hari, akhirnya ayah dan
ibunda Kampret sudah dating di kerajaan Flo. Dan kampret beserta istrinya
menyambut kedatangannya dengan rasa bahagia.
Kampret :”Iraka, itu ayah dan ibuku sudah
datang ,kemarilah.”
Iraya :”Iya.
Selamat dating, ayah dan ibu di istana kami. ”
Ayah dan ibu Kampret:”Iya, kampret ini istrimu ?”
Kampret :”Benar ayah ibu. Ini istriku.”
Ayah dan ibu kampret :”Kampret, maafkan kami nak.
Selama ini kami jahat padamu nak.”
Kampret :”Ayah
tak usah begitu. Ayah ibunda, tinggallah disini bersama kami, engkau juga
Abdi,bersama keluargamu.”
Absi & keluarga :”Iya,
kami sangat berterima kasih, Tuan.”
Kampret :”Iya. sama-sama”
Akhirnya,
Kampret, Iraka, Ayah, Ibu, dan Abdi sekeluarga tinggal bersama di kerajaan Flo
dengan bahagia. Kumpret dan istrinya yang ternyata kakak Iraka mengalami
kehancuran di kerajaan Nasty.
TAMAT
No comments:
Post a Comment