Puisi Balada
Jaranan
{Royan Adi
Ikhsan}
Wajah
bercoreng-coreng
Menari-nari
dangan sangat gagahnya
Diiringi dengan
irama music yang sangat beragam
Apakah orang
lain sudah mengetahui budaya ini ?
Apakah orang
lain juga sudah mengetahui nama budaya ini ?
Nama yang aneh,
tanpa tahu apa itu artinya
Budaya ini
sering disebut jaranan
Mengenakan baju
yang berwarna-warni
Mempunyai corak
yang bermotif batik, dengan berbagai hiasan dibadan dan kepalanya
Kabupaten
Banyuwangi itulah tempat berkembangnya jaranan
Jaranan
Engkau menari
kadang di halaman terkadang di panggung
Tiba-tiba engkau
kesurupan tanpa dimengerti banyak orang
Disadarkan oleh
para dukun-dukun yang professional
Supaya engkau
bisa kembali kealam bawah sadar
Jaranan
Engkau
menakut-nakuti semua orang
Mengejar-ngejar
tanpa tahu siapa yang kau kejar
Namun, juga
banyak orang yang suka padamu
Jaranan
Haruskanlah aku
melestarikanmu
Haruskah aku
memperlihatkan keadaanmu sekarang
Engkau buat
Banyuwangi tampak elegan, dengan berbagai budaya yang ada
Banyak rintangan
halangan yang menghadapimu
Banyak pula
ejekan yang kau dengarkan
Jaman telah
berubah
Namun, engkau
tetap melestarikan budaya jaranan ini
Demi Banyuwangi
yang kita cinta
Terima kasih
atas pengorbananmu slama ini
Tanpamu budaya
di Banyuwangi akan lenyap
LESTARIKAN
BUDAYA BANYUWANGI
KALAU
TIDAK KITA SIAPA LAGI !!!
Puisi
Balada
Petik
Laut
{Royan Adi
Ikhsan}
Terletak di
pesisir timur pantai Blambangan
Ku larung sesaji
untukmu
Demi lestarinya
adat daerahku
Ku lakukan ini
setiap Suro
Apakah dunia
sudah mengenalmu ?
Apa nama adat
itu ?
Apa yang bisa
kita harapkan pada adat itu ?
Petik laut…
Petik laut
itulah namamu
Pelarungan
sesaji di tengah laut
Diiringi alunan
musik dan penari diatas prahu
Dengan sesaji
sebuah kepala kerbau
Diikuti oleh
prahu hias bagaikan permata Belambangan
Petik laut
Kau diarak
keliling kampung
Diikuti oleh
penduduk desa Muncar
Kemudian kau di
larung di atas laut pantai Muncar
Petik laut
Namamu
melanglang buana di seantero Nusantara
Hanya disinilah
kau dilestarikan
Dan hanya
disilah kau dikenalkan
kYaitu
desa Muncar
Petik laut
Kau tak lekang
oleh waktu
Tradisi
masyarakat daerahku
Orang-orang bahu
membahu melestarikanmu
Petik laut
Kau bagaikan
do’a bagi nelayan
Demi mengharap
rahmad Tuhan
Agar mata
pencaharian nelayan lancer
masih gak ngerti sama balada
ReplyDelete